3 Tahun Program Konversi Minyak Tanah ke Elpiji

0
Sudah hampir 3 tahun ini program konversi minyak tanah ke elpiji (LPG) telah berjalan. Program ini dimaksudkan oleh pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM dengan jalan membagikan tabung LPG 3kg + isinya, kompor gas, dan kelengkapannya kepada rumah tangga dan usaha mikro pengguna minyak tanah secara bertahap mulai tahun 2007 hingga 2010.

Program tersebut sebenarnya bertujuan bagus, subsidi BBM untuk minyak tanah bisa dialokasikan untuk program lain. Namun akhir-akhir ini banyak diberitakan tentang ledakan tabung gas LPG 3kg terjadi di berbagai kota. Ada apakah ini? Hasil saran pencarian Google untuk kata kunci elpiji menempatkan "elpiji meledak" pada urutan pertama. Masyarakat Indonesia tidak baru hari kemarin mengenal LPG, kenapa dulu sewaktu tabung LPG yang beredar kebanyakan masih 12kg tidak terjadi banyak ledakan seperti sekarang? Apakah tabung LPG 3kg tidak aman?

Saran pencarian kata elpiji oleh Google

Pertamina dalam situsnya mengatakan bahwa tabung LPG 3kg yang didistribusikan dalam program ini telah memenuhi standar Safety SNI 19-1452-2001 dan harapan umurnya adalah 5 tahun. Faktanya yang terjadi saat ini adalah belum sempat tabung-tabung itu diperiksa ulang pada tahun kelima, sudah banyak tabung yang meledak dalam tugas.

Kecuali dipalsukan, tabung gas LPG 3kg tersebut seharusnya cukup tahan untuk pemakaian selama 5 tahun, dimana tabung tersebut didesain untuk mampu menahan tekanan gas sebesar 110kg/cm2 padahal tekanan gas dalam tabung hanya berkisar 5-6kg/cm2. Selain itu, setiap kali tabung diisi kembali di stasiun pengisian LPG, seharusnya tabung tersebut diperiksa kelayakannya oleh Pertamina.

Jadi, apakah sebenarnya penyebab banyaknya kejadian tabung LPG 3kg meledak?

Kebanyakan ledakan terjadi karena tabung gas mengalami kebocoran. Dengan mengabaikan kemungkinan pelat badan tabung yang bocor, ada beberapa penyebab kebocoran gas LPG, di antaranya karena:
  1. Seal karet yang rusak.
  2. Selang bocor.
  3. Regulator rusak.

Bisa dikatakan penyebab kebocoran gas LPG banyak disebabkan oleh mekanisme penyambungan antara tabung dengan selang melalui regulator kurang aman. Meskipun Pertamina telah mempublikasikan cara pemasangan regulator LPG, namun saya melihat mekanisme penyambungan regulator LPG Pertamina ini kurang aman. Penyekat rongga antara pipa katup tabung LPG dengan nozzle regulator hanya berupa seal karet, yang seringkali sudah rusak walaupun tabung masih bersegel. Kait pengunci regulator pun kadang tidak mengunci dengan sempurna di samping kelemahannya yang mudah rusak.

Regulator Blue Gaz
Sekarang coba Anda perhatikan mekanisme regulator tabung gas merk Blue Gaz di samping ini, regulator Blue Gaz menggunakan sistem ulir (bagian mirip baut di sebelah bawah) untuk menyambungkan regulator dengan tabung. Jika regulator tidak terpasang sempurna dengan cara mengulirnya searah putaran jarum jam ke tabung hingga putarannya habis dan kencang, gas tidak akan bisa keluar. Saya menilai mekanisme ini jauh lebih aman dibandingkan dengan regulator milik Pertamina.

Dengan karakteristik gas LPG yang mudah terbakar dibandingkan dengan minyak tanah, resiko kebakaran gas LPG pun lebih tinggi. Seharusnya pemerintah mensosialisasikan tindakan pengamanan jauh sebelum program konversi minyak tanah digulirkan. Masyarakat kecil yang terbiasa dengan minyak tanah dan belum waspada terhadap resiko gas LPG bisa jadi mengabaikan tindakan pengamanan. Beberapa tindakan pengamanan ini antara lain:
  1. Perlakukan peralatan dengan hati-hati. Jangan letakkan tabung gas dekat dengan kompor atau sumber panas.
  2. Bukalah pintu dan jendela sebelum menyalakan kompor gas.
  3. Berat jenis gas LPG lebih besar daripada udara. Buatlah ventilasi sejajar dengan lantai supaya bila terjadi kebocoran gas mudah keluar ruangan.
  4. Kenali bau gas. Bila Anda mencium bau menyengat gas LPG, jangan menyalakan kompor, api, atau listrik.
  5. Periksa regulator, selang, dan kompor secara berkala. Segera ganti bila ada bagian yang rusak.
  6. Gunakan regulator dan selang bermutu bagus.
  7. Periksa seal walaupun segel baru dilepas. Segera ganti jika seal karet rusak.

Tabung elpiji dengan klem pengaman
Sebenarnya untuk pertimbangan keamanan, pemerintah dalam menerapkan konversi minyak tanah tersebut perlu juga menentukan juga sistem regulator yang aman bagi masyarakat awam, seperti regulator Blue Gaz misalnya. Namun setelah program ini terlanjur berjalan seperti yang terjadi sekarang, hal ini akan membuat program konversi semakin mahal. Langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keamanan salah satunya adalah dengan menggunakan klem pengaman tabung elpiji seperti gambar di samping. Anda punya ide lain?

Post a Comment

0Comments

Punya opini sendiri mengenai topik di atas? Silakan tulis pada form komentar di bawah ini.

Post a Comment (0)